A. Allah Yang Maha Mengetahui
اَلْعَليْمُ (Al-‘Aliim) artinya adalah Allah Yang Maha Mengetahui
Allah swt. sebagai Tuhan Pencipta mengetahui segala apa yang diciptakan-Nya. Sebagai manusia tentu segala amal dan perbuatan yang kita lakukan, baik ataupun buruk Allah swt. mengetahui semuanya. Begitu pula apa-apa yang terjadi baik itu di darat, laut ataupun di udara. Tidak ada yang luput dari pengawasan Allah swt
Allah swt. juga mengetahui kejadian yang sudah terjadi, sedang terjadi ataupun yang akan terjadi. Dimanapun makhluk Allah swt. berada, baik itu manusia ataupun jin (yang tidak terlihat oleh mata) dan makhluk yang lainnya tidak ada yang bisa lepas dan bersembunyi dari pengetahuan Allah swt.
Hal ini seperti yang dijelaskan dalam al-Qur’an surat al-Anbiyaa’ (21) ayat empat yang berbunyi sebagai berikut ini:
قَالَ رَبِّي يَعۡلَمُ ٱلۡقَوۡلَ فِي ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ ٤
Qaala robbii ya’lamul qaula fis samaawaati wal ardhi, wa huwas samii’ul ‘aliim(u)
Artinya:
“Berkatalah Muhammad (kepada mereka): “Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”
Dari keterangan ayat di atas, kita harus meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Allah swt. adalah Tuhan Yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita berbuat berikut ini:
- Berusaha semaksimal mungkin untuk tidak melakukan perbuatan yang kotor dan jelek.
- Senantiasa berbuat baik
- Menjauhkan pikiran-pikiran kotor yang menjerumuskan kepada hal-hal yang buruk
- Menghindarkan dan membersihkan diri dari niat-niat yang tidak baik yang ada dalam hati.
B. Allah Yang Maha Mendengar
السَّمِيْعُ (As-Samii’) artinya adalah Allah Yang Maha Mendengar
Allah swt. sebagai Tuhan Yang Maha Mendengar, sudah pasti mendengar segala sesuatu yang diciptakan-Nya. Termasuk bisikan atau doa yang dipanjatkan oleh hamba-hamba-Nya.
Meskipun hamba-Nya menyembunyikan suara dalam hatinya. Allah swt, tetap bisa mengetahui dan mendengarkan bisikan suara yang disembunyikan dalam hati tersebut. Suara apapun itu, baik gemericiknya air, gemerisiknya dedaunan manakala tertiup angin, bahkan sampai bunyi langkah semutpun Allah swt. tetap terdengarkan oleh-Nya.
Kata as-Samii’, yang berarti Yang Maha Mendengar adalah sebuah kesempurnaan. Lawan kata dari mendengar ini adalah tuli yaitu sama sekali tidak dapat mendengarkan bunyi sesuatu. Yang demikian ini tentu saja sangatlah tidak mungkin menjadi sifat Allah swt.
Dalam al-Qur’an surat an-Nisaa’ (surat ke empat) ayat 148, Allah swt. dijelaskan :
۞لَّا يُحِبُّ ٱللَّهُ ٱلۡجَهۡرَ بِٱلسُّوٓءِ مِنَ ٱلۡقَوۡلِ إِلَّا مَن ظُلِمَۚ وَكَانَ ٱللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا ١٤٨
Laa yu(c)hibbullaahul jahra bis suu i minal qauli illaa man dzulim, wa kaanallaahu samii’an ‘aliima(n)
Artinya:
“Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”
Dengan mengetahui bahwa Allah swt. adalah Tuhan Yang Maha Mendengar. Maka, sudah sepantasnya bagi kita untuk melakukan beberapa hal berikut ini:
- Mendengar segala sesuatu yang baik-baik
- Senantiasa berhati-hati dalam berbicara
- Rajin membaca dan mendengarkan lantunan ayat-ayat al-Qur’an
- Senantiasa berusaha menjauhkan dari perkataan-perkataan yang kotor dan jelek
- Meyakini bahwa Allah swt. mendengarkan dan mengetahui segala sesuatu, termasuk ketika sedang menjalankan ibadah dan berdoa memohon sesuatu kepada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar