Dalam khazanah sejarah Islam, Nabi Ayyub 'Alaihi Salam merupakan satu dari 25 nabi pokok. Nabi Ayyub menjadi sosok teladan karena kesabarannya yang luar biasa menghadapi segala bentuk ujian.
Sejak kecil hingga mengemban tugas kenabian, Nabi Ayyub dilimpahi banyak harta. Tak hanya itu, seluruh kenikmatan hidup diberikan Allah SWT kepada Nabi Ayyub.
Meski demikian, Nabi Ayyub tidak pernah lupa untuk beribadah kepada Allah. Harta dan kenikmatan dunia tidak membuatnya lupa akan kewajibannya sebagai makhluk.
Sampai suatu hari, musibah datang silih berganti. Rumah Nabi Ayyub hanyut oleh banjir, anak-anaknya meninggal, sampai ditimpakan penyakit kulit hingga membuatnya buruk rupa.
Ditemani istri yang setia, Nabi Ayyub menjalani seluruh cobaan dengan penuh ketegaran. Dalam kondisi serba sulit, Nabi Ayyub tidak berhenti beribadah.
Setelah beberapa bulan menderita sakit kulit yang parah, sang istri berkata kepada Nabi Ayyub.
" Engkau seorang nabi dan doamu dikabulkan Allah. Sudah begini penderitaanmu, belum jugakah engkau hendak memohon kepada Ilahi agar dilepaskan dari musibah?"
" Saya malu mengangkat mukaku agar dilepaskan dari musibah yang belum lama saya tanggungkan ini. Sebab saya tidak pernah lupa, berpuluh tahun lamanya saya menerima nikmat-Nya," ucap Nabi Ayyub sembari tersenyum.
Lambat laun, sang istri tidak betah lagi menemani Nabi Ayyub. Sementara luka di kulitnya semakin parah hingga menimbulkan bau tak sedap. Sang istri pun meninggalkan Nabi Ayyub sendirian.
Di tengah kesedihan, Nabi Ayyub terus memanjatkan doa agar Allah mengangkat penyakitnya. Allah pun menjawab doa itu dengan memerintahkan Nabi Ayyub menghentakkan tanah.
Nabi Ayyub pun menjalankan perintah itu. Air keluar dari dalam tanah yang dihentak Nabi Ayyub tadi. Dengan air itu, Nabi Ayyub diperintahkan mandi hingga seluruh penyakitnya hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar