SD AL AZHAR 1 BANDAR LAMPUNG
==========================================================================
Sebelum memulai kegiatan Home Learning hari ini, marilah simak video "Kisah Siti Masyitoh - Budak Fir'aun yang beriman kepada Allah SWT "
Silahkan Klik Link di bawah ini untuk melihat video :
https://www.youtube.com/watch?v=O6di8gZaulE&t=161s
===========================================================================
Kelas : 3C
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi : Kisah Keteladanan Nabi Ibrahmi A.S dan Nabi Ismail A.S
Video kisah keteladanan Nabi Ibrahim
klik link di bawah ini :
https://www.youtube.com/watch?v=iw8Yibemnh4
Video kisah keteladanan Nabi Ismail A.S
Klik link di bawah ini :
https://www.youtube.com/watch?v=FBNsny2hHkA
Mengenal
Historia Singkat Nabi Ibrahim As
Nabi
Ibrahim dilahirkan di kampung Ur, kemudian hijrah ke Babilonia (kawasan Iraq)
kemudian hijrah ke Haran (Turki), ke Aleppo, lalu ke Kan’an (Palestina), kemudian
hijrah ke Mesir dan mendapatkan hadiah Siti Hajar. Setelah kembali ke Palestina,
ia menikahi Hajar atas saran dari istri pertamanya Siti Sarah. Siti Hajar hamil
dan melahirkan Isma’il dan membawanya ke Makkah dengan diantar Nabi Ibrahim.
Ketika sampai di Makkah Nabi Ibrahim meninggalkan Hajar dan Isma’il di dekat
Baitullah sambil berdo’a, dan kembali ka Palestina. Ketika Isma’il remaja Nabi
Ibrahim kembali ke Mekkah mendapat perintah qurbankan putranya. Setelah qurban
berhasil, yang diganti seekor gibasy kembali ke Palestina, istri pertama hamil
dan melahirkan Ishaq. kemudian kembali ke Makah untuk membangun kembali Baitullah.
Setelah mengajarkan manasik haji, Nabi Ibrahim kembali ke Palestina untuk
membangun Al-Aqsha. Kemudian Nabi
Ibrahim diangkat sebagai Imam bagi umat manusia. Dari putra pertama (Ismail)
terwujud generasi Arab hingga Rasul SAW; dari putra kedua (Ishaq) mewujudkan
generasi Bani Isra`il.
Beberapa
Bentuk Pengorbanan
Nabi IbrahimAS
Dalam
beberapa ayat al-Qur`an tersirat, bahwa tidak kurang dari delapan kali Nabi Ibrahim beserta
keluarganya mengalami berbagai macam ujian dan cobaan dalam hidupnya. Ujian dan cobaan itu beliau jalani dengan penuh
pengorbanan yang besar. Diantara jenis ujian dan bentuk pengorbanan
tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Pengorbanan di masa kecil
Ibrahim
dilahirkan dari keluarga
musyrik penyembah berhala. Dia diuji agar mempertahankan fitrah tauhidnya tetap
utuh tidak tergoyahkan. Melihat kemusyrikan dan penindasan yang merajalela itu
Ibrahim tidak tinggal diam berkata kepada ayahnya:
أَتَتَّخِذُوْا
أَصْنَامًا آلِهَةً إِنِّيْ أرَىكَ وَقَوْمَكَ فِيْ ضَلاَلٍ مُبِيْنٍ
“Mengapa
anda menjadikan berhala-berhala itu sebagai sem-bahan? Aku melihat anda dan
kaum anda berada dalam kesesatan yang nyata?”
(QS. 6:74)
Dikala
melihat bintang, beliau menganggapnya Tuhan. Tatkala bintang lenyap dan datang
bulan, bulanlah yang dianggap sebagai Tuhan. Bulan lenyap dan datang matahari,
Mataharilah yang dianggap sebagai Tuhan. Barulah tatkala matahari lenyap,
Ibrahim meyakinkan adanya Tuhan dibalik kenyataan itu semua. Kisah ini juga
memberi isyarat bahwa di masa Ibrahim, mendapatkan umat ada yang menyembah
bintang, ada yang menyembah bulan ada pula yang menyembah matahari. Ibrahim
meluruskan aqidah umat yang sesat ke jalan tauhid hanya beribadah pada Allah
SWT.
2.
Ibrahim dipaksa untuk menyembah berhala.
Sejak
Ibrahim mempertanyakan Tuhan kepada keluarga dan kaumnya, muncul berbagai
reaksi, bahkan para penguasa memaksa Ibrahim agar tunduk dan menyembah berhala.
Di kala kaum musyrik itu memaksa menyembah berhala, Ibrahim menjawab : إِنِّى سَقِيْمٌ “Aku sedang sakit..”
Sebagian orang menyangka Ibrahim pada saat itu berdusta. Dia katakan sakit
padahal sedang sehat. Perlu diketahui bahwa yang dimaksud sakit oleh Ibrahim
adalah sakit hati karena kemusyrikan kaumnya. (lihat QS. 37: 89)
3.
Ibrahim diisolir oleh masyarakat.
Karena
beberapa kali diajak menyembah berhala tetap menolak, maka masyarakat tidak mau
bergaul dengannya. Ibrahim saat itu dianggap orang kontroversial, karena tidak
mau mengikuti zaman.فَتَوَلَّوْا عَنْهُ مُدْبِرِيْنَ“maka
mereka berpaling dari Ibrahim dan membelakang” QS.37:90
4.
Isi da’wah Ibrahim dipermainkan, dituduh sebagai orang bodoh
Ketika
Ibrahim menyampaikan risalah tauhid yang kebenarannya mutlak. malah kaumnya
mengatakan:
أَجِئْتَنَا بِالْحَقِّ أَمْ أَنْتَ مِنَ اللاَّعِبِيْنَ
“Hai
Ibrahim, Apakah kamu datang kepada kami membawa kebenaran atau hanya main-main?”
(QS.Al-Anbiya, 21: 55)
5.
Ibrahim mendapat hukuman tidak adil dari penguasa
Melihat
keadaan masyarakat yang begitu rawan, kekuasaan Namrudz yang begitu menindas
rakyatnya, Ibrahim tidak rela. Dia berjuang memberantas kema’siatan dan
kezhaliman. Beberapa kali Ibrahim berdebat dengan sang raja. Beberapa kali sang
raja kalah dalam berargumentasi. Namun walau raja dari pihak yang salah, sedang
Ibrahim dari pihak yang benar, tetap saja yang mendapat hukuman adalah pihak yang
lemah. Kaum penguasa berkata:
حَرِّقُوْهُ
وَانْصُرُوْا ءَالِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِيْنَ *
“Bakarlah
Ibrahim itu, lindungilah tuhan-tuhanmu, jika kamu benar-benar ingin bertindak.”
(QS.Al-Anbiya,21:68)
Akhirnya
Ibrahim mendapat hukuman yang sangat berat tanpa dosa dengan hukuman mati
dilemparkan ke dalam nyala api. Allah SWT senantiasa berada di pihak yang
benar, maka api menjadi dingin dan Ibrahim selamat.
قُلْنَا
يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ
Kami
berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.”(QS.21:69)
Api
yang biasanya panas membakar, tidak dapat menghanguskan Nabi Ibrahim, karena
oleh Allah SWT diubah dulu tabi’atnya menjadi dingin. Hal ini juga memberikan
gambaran bahwa Allah SWT tetap berada pada sunnah-Nya, walau Dia berkuasa untuk
bertindak membiarkan api panas tapi tidak menghanguskan.
6. Ibrahim mendambakan
keturunan untuk melanjutkan
Perjuangannya
Setelah
Ibrahim mendapat hukuman mati dan diselamatkan oleh pertolongan Allah SWT,
muncul problem yang tidak kurang beratnya. Ia membangun rumah tangga demikian
lama, tetapi tidak memperoleh keturunan padahal saat itu suksesi kepemimpinan
sangat diperlukan. Ibrahim berdoa kepada
Alloh:
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِيْنَ
“Ya
Allah anugrahkanlah kepada kami keturunan yang shalih.”
(QS.37: 100)
Du’a
ini menggambarkan betapa besar dambaan dan harapan Ibrahim untuk memperoleh
anak yang shalih.
7. Ibrahim berpisah
dengan keluarga
Karena
kesabaran dan dorongan serta bantuan dari istrinya, Sarah. Ibrahim menikah
dengan Hajar dan dianugrahi anak yang mulus, Ismail. Namun bukanlah ujian
sampai disitu melainkan datang lagi ujian kemudian Ibrahim harus berpisah dari
keluarganya. Ibrahim terpaksa harus meninggalkan keluarganya dalam keadaan
prihatin. Nabi Ibrahim ketika diperintah berjauhan dengan anak dan istri
tercinta, tanpa tawar menawar, tanpa pertimbangan, beliau langsung memenuhinya.
Siti Hajar ketika ditinggal suaminya bertanya;
يَا إِبْرَاهِيمُ أَيْنَ تَذْهَبُ وَتَتْرُكُنَا بِهَذَا الْوَادِي
الَّذِي لَيْسَ فِيهِ إِنْسٌ وَلَا شَيْءٌ
“Hai
Ibrahim kemanakah engkau akan pergi? Engkau tinggalkan kami di tempat yang
gersang, tanpa penghuni lain dan sumber kehidupan?”Dia
bertanya berulang kali karena belum mengetahui alasannya. Akhirnya dia
menanyakan : أَاللَّهُ الَّذِي أَمَرَكَ بِهَذَاapakah Allah SWT memerintahmu dengan hal ini?Tatkala
Ibrahim menjawabنَعَم ya! Hajar istri yang shalih menandaskan:إِذَنْ
لَا يُضَيِّعُنَاkalau begitu,pergilah taati perintah
Tuhan. Dia tidak akan
menyia-nyiakan kita.
Nabi
Ibrahim pergi sambil berdu’a:
رَبَّنَا إِنِّيْ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَادٍ غَيْرِ ذِيْ
زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوْا الصَّلاةَ فَاجْعَلْ
اَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِيْ إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ
لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْن
“Ya Allah Tuhan kami, sesungguhnya aku menempatkan keturunanku
di lembah yang gersang, baitullah yang tanpa tanaman tiada makanan dan
buah-buahan, mereka tetap patuh menegakkan shalat. Jadikanlah hati
manusia cenderung kepada mereka. Berilah rizqi dari buah-buahan agar mereka
mampu untuk bersyukur.”
(QS.14: 37)
Siti
Hajar saat itu baru melahirkan, berpisah dari suami, tanpa persiapan apalagi
perbekalan yang cukup. Dia tetap tabah yakin bahwa suaminya itu sedang
menjalankan tugas Ilahi. Dia harus berusaha mandiri berjuang mati-matian guna
memperoleh seteguk air sesuap makanan. Jerih payah Siti Hajar itulah
digambarkan dalam thawaf dan sa’i oleh jemaah haji. Walau dalam pelaksanaan
haji itu hanya berlatar belakang ta’abbudi, tapi nilai sejarah semacan ini,
perlu juga diambil pelajaran untuk meraih hikmahnya. (QS.22:28-29)
8. Nabi Ibrahim
mengalami ujian terbesar yaitu mengorbankan anak yang sangat dicintainya
Hal ini sebagaimana yang dikisahkan
dalam Al-Qur’an:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّى أَرَى
فِى المَنَامِ أَنِّى أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ
مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُونِى إِنْ شَاءَ اللهُ مِنَ الصَّابِرِيْنَ *
”Tatkala
Isma’il anaknya Nabi Ibrahim itu mendekati remaja sanggup usaha bersama
ayahnya. Nabi Ibrahim berkata:“Hai anakku sesungguhnya aku bermimpi
seakan-akan menyem-belihmu. Pertimbangkanlah, bagaimana pendapat mu?” Isma’il
menjawab: “Hai ayahku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu insya Allah
akan engkau lihat bahwa aku termasuk orang yang sabar.”
(QS. 37:102)
Mimpi
seorang Rasul adalah wahyu yang harus dilaksanakan. Betapa berat ujian ini.
Isma’il satu-satunya anak yang sangat didambakan sejak lama. Dialah harapan di
masa depan Ibrahim yang dirindukan sejak dahulu. Saat ini anak yang didambakan,
yang ditunggu, telah mendekati remaja, sudah bisa membantu orang tua, malah
harus dibunuh, harus disembelih dengan tangannya sendiri. Karena kekuatan Iman
ketangguhan taqwa, bagaimana pun berat cobaan itu dapat ditempuh oleh Ibrahim,
walau pun secara sepintas, perintah seperti tidak masuk akal. Ibrahim
menyampaikan wahyu kepada putranya dengan minta pertimbangan, bukanlah karena
ragu, tapi karena sikap orang tua yang baik dan bijaksana. Alangkah bahagianya
Ibrahim mempunyai anak yang begitu setia menjalankan perintah Allah, walau pun harus
dirinya menjadi korban
============
Latihan :
Klik link ini
https://forms.gle/TQH2n6WjS9MooJHC7
============
========================================================================
Kelas : 5A, 5E, 5F
Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Materi : Akhlak Tercela 2
Qarun adalah seorang hartawan kaum nabi Musa, a.s. Ia memiliki sifat kikir dan seraka. dengan harta yang melimpah, ia tidak mau berzakat dan bersedekah. Akhirnya Allah menghukumnya dengan membenamkan dirinya dan seluruh harta bendanya ke dalam bumi
Kisah qorun dapat dilihat di link di bawah ini :
https://www.youtube.com/watch?v=rF_tjXZ7p_k
=========
Latihan :
klik link ini
https://forms.gle/QvsBBxBWQkn3DFm7A
=========
=======================================================================
Kelas : 6G
Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Materi : Kalimat Tayibah 2, Asmaul Husna 2, Meneladani Nabi dan Rosul
Kegiatan : Pengambilan Nilai Tengah Semester 2
=========
Untuk Pengambilan Nilai, Klik link soal dibawah ini :
https://forms.gle/wEs4y8gbyDytp4cPA
=========
Tidak ada komentar:
Posting Komentar