A. Al Muhyi ialah Dzat Yang Menciptakan kehidupan pada setiap makhluk. Tidak ada yang menciptakan kehidupan dan kematian kecuali hanya Allah SWT. Dan tidak ada yang menghidupkan dan mematikan kecuali Dia. Kematian dan kehidupan itu terikat dengan kehendak-Nya. Jadi, kalau Dia menghidupkan atau mematikan, maka itu adalah sesuai dengan kehendak-Nya dan mengikuti ilmu-Nya yang azali. karena itu tidak perlu diulang lagi di sini.Berakhlak dengan ism ini menghendaki seseorang agar selalu menyerahkan dan menggantungkan segala urusannya kepada Allah dan kembali kepada-Nya dengan menghidupkan segala petunjuk hamba dengan perbuatan taat.
Nama ini berarti Yang Maha Menghidupkan. Allah subhanahu wa ta’ala telah menyebutkan nama ini dalam surat Fushilat ayat 39.
“Dan sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya bahwa kamu melihat bumi itu kering tandus. Apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya RabbYang Menghidupkannya tentu dapat menghidupkan yang mati; sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itulemah(kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Mahakuasa.” (ar-Rum: 54)
B. Makna Kata
Al-Muhyi adalah salah satu nama Allah subhanahu wa ta’ala. Tentang al-Muhyi (Yang Maha Menghidupkan) yang menjadi asmaul husna. Hendaknya kita berdoa dan berdzikir menggunakan Asmaul Husna.
Al-Baihaqi mengatakan dalam kitab al-I’tiqad bahwa al-Muhyi adalah Yang menghidupkan mani yang mati lalu menjadikannya makhluk hidup; Yang menghidupkan jasmani yang sudah hancur dengan mengembalikan ruh padanya saat terjadinya kebangkitan; Yang menghidupkan kalbu dengan cahaya ilmu; Yang menghidupkan bumi setelah kematiannya dengan menurunkan hujan padanya, serta menurunkan rejeki. Dia subhanahu wa ta’ala mematikan, yakni mematikan makhluk yang hidup; dan dengan kematian itu Dia melemahkan makhluk yang kuat.
2. Al Mumiitu artinya Yang Maha Mematikan. Artinya Allah Maha Mematikan apapun yang dikehendaki-Nya. Allah tidak memilih apakah itu manusia, jin atau hewan. Jika sudah waktunya mati mati maka akan mati. Hal ini sesuai dengan firman Allah
Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang (mengatur) pertukaran malam dan siang. Maka apakah kamu tidak memahaminya? (Al-Mu’minum[13]:80)
Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila dia menetapkan sesuatu urusan, dia hanya berkata kepadanya:” Jadilah”, maka jadilah ia. (Al-Mu’min [40]:68)
Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi, dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.(Al-Hadiid [57]:2). al mumit bermakna Yang mencabut kehidupan dari makhluk-makhluk_Nya yang hidup atau yang mematikan.
“Mengapa kamu kafir kepada Allah? Padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu. Kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali. Kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (al-Baqarah: 28)
“Mengapa kamu kafir kepada Allah? Padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu. Kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali. Kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (al-Baqarah: 28)
“Dialah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian menghidupkan kamu (lagi). Sesungguhnya manusia itu benar-benar sangat mengingkari nikmat.” (al-Hajj: 66) berasal dari akar kata dalam bahasa Arab yaitu ba’, qa’, ya’ yang berarti berkesinambungan atau tanpa akhir. Berbeda dengan makhluk-Nya yang berawal dari sebuah penciptaan dan berakhir ketika mengalami kematian. Allah adalah Mahakekal dengan abadi dan azali. Abadi merupakan masa mendatang yang tidak ada akhirnya. Dan azali merupakan masa lalu yang tidak berakhir pada suatu saat yang pertama.
Allah adalah Dia yang wujud-Nya kekal, berkesinambung tanpa akhir, sedang wujud lainnya tidak bersinambung."Dan jangan (pula) engkau sembah Tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.” (Al-Qashash. 88)
B. Makna Asma Allah Al-Baqi
Segalanya yang ada di alam ini pasti akan habis. Langit, bumi, bulan, bintang, matahari, dan semua yang diciptakan Allah ketika masanya nanti pasti akan binasa. Sebagaimana kisah Nabi Ibrahim AS yang mencari Tuhan dengan menggunakan akal dan pikirannya yang dijelaskan dalam Firman Allah dalam QS. Al-An’am. 76-78:
Hingga pada akhirnya Nabi Ibrahim meyakini bahwa Allah adalah Tuhan semesta alam. Awal dari mengenal agama adalah mengenal Allah. Bila kita ingin mengenal Allah, mulailah dengan mengenal diri kita dan mengenal alam, seperti yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim.
Selain dunia dan seisinya ini yang binasa, umat-umat terdahulu yang tidak berimanpun juga dibinasakan dengan kekuasaan Allah. Adapun kaum Ad dibinasakan dengan angin yang sangat dingin dan sangat kencang. Allah menimpakan angin tersebut selama tujuh malam dan delapan hari secara terus menerus hingga mereka mati tanpa tersisa. Kemudian kaum Tsamudpun dibinasakan dengan kejadian yang sangat luar biasa. Hingga mereka semua mati tanpa tersisa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar