Bismillaahirrohmanirrohim,
Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh,
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita di hari ini. Mulai dari nikmat sehat, nikmatnya lapang, sampai nikmat lainnya yang nilainya tiada tara. Misalnya yang berupa nikmat iman sebagai manusia, dan nikmat islam. Semoga kita selalu diberi hidayah oleh Allah SWT, dan mensyukuri semua yang telah Ia beri.
Berikutnya tak lupa kita ucapkan semoga sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Beserta keluarga dan para sahabatnya, yang telah menuntun seluruh umatnya dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang benderang sampai di hari ini. Semoga kelak kita semua mendapat safaatnya, di Yaumul Qiyamah. Amin Ya Rabbal Alamin
Hadirin yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Di dalam kesempatan kali ini, saya ingin menyampaikan sebuah ceramah singkat mengenai shalat. Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya bahwa, Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW telah memberi tahu kita melalui firman-firman-Nya mengenai pentingnya mendirikan shalat. Bahkan Rasulullah pernah bersabda, “Shalat adalah tiangnya agama.”
Sabda tersebut memang sangatlah sederhana, tetapi tentu saja mengandung makna yang besar. Di dalam agama Islam, shalat di ibaratkan sebagai tiang pada sebuah bangunan. Sehingga jika kita tidak pernah mendirikan shalat, maka tiang itu pun akan rapuh dan juga roboh. Sama halnya dengan bangunan tanpa tiang, yang akan ikut roboh karena tidak ada lagi penyangganya.
Sabda dari Rasulullah tentang shalat lainnya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari adalah, “Seandainya saja mereka tahu pahala yang akan mereka dapatkan dari shalat Subuh dan Asar. Niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dalam keadaan merangkak.”
Di dalam pelaksanaannya shalat tidak hanya wajib dilakukan, tetapi shalat ini merupakan bukti iman seorang manusia kepada Allah. Padahal berapa banyak orang yang meninggalkan shalat tanpa rasa sesal? Berapa banyak orang yang melewatkan shalat dengan santainya? Pertanyaan tersebut sudah memperlihatkan bahwa, shalat wajib dilakukan dalam keadaan apapun.
Allah pun berfirman di dalam surat Al-Mauun ayat 4-5, yang artinya “Maka celakalah orang yang shalat (4), yaitu orang yang melalaikan shalat (5).”
Jika seseorang sudah melaksanakan shalat dengan baik, maka insya Allah amalan yang dilakukannya pun akan baik. Karena kita sudah melaksanakan shalat dengan baik dan benar, dengan khusyu, dan semuanya karena Allah. Bisa dipastikan kita sudah totalitas dalam menjalankan kewajiban. Tetapi jika kita seenaknya dalam melaksanakan shalat, baik lalai atau tidak tepat waktu.
Maka amalan yang kita lakukan sehari-hari pun tidak akan jauh berbeda dengan dengan hasil shalat kita.
Maka marilah kita berdoa kepada Allah SWT, agar kita dijauhkan dari perilaku buruk. Seperti sengaja meninggalkan shalat atau dengan mudahnya melalaikan shalat. Semoga kita juga selalu diberi kemampuan, untuk saling menasihati dalam kebaikan.
Wassalamualaikum warahmatullaahi wabarokaatuh